This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 26 September 2015

Tradisi Menjelang Idul Adha



Indonesia memiliki suku dan budaya yang sangat beragam, jadi tidak salah kalau Indonesia ini bisa dijadikan contoh negara yang Multicultural. Dan kali ini dikhususkan untuk daerah Jawa dan sekitarnya, di Jawa memang memiliki beberapa perayaan-perayaan unik disetiap hari raya ataupun acara-acara sakral  lainnya, seperti hari raya Idul Adha yang insyaallah dalam beberapa hari ini telah kita lalui. Jadi, mari kita lihat tradisi apa saja menjelang Idul Adha, Let’s check it out..

Yang  pertama adalah tradisi “Mudik”. Tradisi yang biasanya hanya dilakuan pada hari raya Idul Fitri ini juga dilakukan pada saat Idul Adha Lho.. yapp, bagi sebagian besar masyarakat Madura tidak afdol rasanya bila hari H Idul Adha tidak melakukan mudik dan berkumpul dengan saudara di kampung halamannya Madura. Ketika mudik mereka selalu mengadakan acara seperti halnya orang-orang lakukan pada saat Idul Fitri yakni bersilaturahim ke tetangga-tetangga dan berkumpul bareng dengan saudara-saudara dirumah salah saudara yang tengah melaksanakan ibadah haji. Dan tradisi tetap terjaga sampai saat ini.. wow,..

Yang kedua adalah tradisi “Apitan Warga” di Semarang. Tradisi ini merupakan sejenis tradisi arak-arakan sedekah bumi yang isinya dari hasil bumi, seperti cabe, terong, padi, tomat, dan lain-lain yang disusun secara menggunung. Tradisi ini dilaksanakan secara turun-temurun yang mana bertujuan sebagai ucapan syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.  Arak-arakan ini berujung di kelurahan setempat yang diakhiri dengan pembacaan do’a bagi keselamatan warga, dan yang paling ditunggu adalah perebutan gunungan hasil bumi atau arak-arakan itu tadi. Tradisi yang hampir sama juga dilakukan di daerah keraton Yogyakarta, yang dinamakan dengan “Grebeg Gunungan”, secara umum dua tradisi tersebut memiliki esensi yang sama yakni sama-sama arak-arakan hasil bumi yang kemudian diperebutkan oleh para warga.

Yang ketiga adalah tradisi “Jemur Kasur” di Banyuwangi, tepatnya di desa Adat Using, Kemiren. Mungkin ada yang bertanya-tanya kenapa harus menjemur kasur pada saat menjelang idul adha. Nah, berikut penjelasannya. Warga adat Using melakukan kegiatan ini sudah bertahun-tahun bahkan beratus-ratus tahun, karena memang tradisi ini adalah tradisi turun-temurun. Keseluruhan warga di sana menggunakan kasur berwarna hitam dan merah atau biasa disebut dengan kasur Gembil. Bagi mereka warna dari kasur itu memiliki makna yang sakral, yakni warna hitam merupakan lambang dari kelanggengan dan warna merah merupakan lambang dari keberanian. Setiap tahun, tepatnya pada saat menjelang idul adha warga berbondong-bondong membersihkan kasurnya dan kemudian menjemurnya setelah setahun mereka pakai, dan hal ini adalah perwujudan dari rasa menghormati mereka terhadap tradisi nenek moyangnya dan juga menghormat datangya bulan Haji ini.

Yang keempat adalah tradisi “Manten Sapi” di Pasuruan, Jawa Timur. Iya, mungkin ada yang belum tau manten itu apa, iyapp.. Manten adalah pengantin, jadi manten sapi adalah pengantin sapi. Tradisi unik ini sudah dilakukan oleh warga pasuruan secara turun-temurun menjelang Idul Adha, tepatnya sehari menjelang Idul Adha. Sapi akan dikalungi oleh bunga tujuh rupa dan diselubungi kain putih agar terlihat cantik seperti pengantin, dan ini merupakan perwujudan dari penghormatan warga terhadap sapi yang akan disembelih. Karena setelah dihias sapi tersebut akan diserahkan kepanitia qurban untuk disembelih.

Nah, bagaimana ? ini baru sebagian kecil aja loe.. kalau tradisi yang lain mah banyak banget dan terus terang aja karena saya adalah warga Jawa Timur, maka saya mengambil contoh tradisi ini. Jadi, Selamat Membaca! Semoga Bermanfaat...